[Pinta Milik Laut]

Pukul 23.18. Damar beranjak dari kamarnya menuju kamar putra bungsunya. Sangat pelan ia memutat knop pintu, takut jika aksinya itu akan mengganggu sang pemilik kamar.

“A..yah?” Laut langsung merubah posisi tatkala menyadari bahwa seseorang memasuki kamarnya.

“Adek kok belum tidur?” Damar mendekat ke arah ranjang kemudian meletakkan tubuhnya di samping tubuh kurus putranya.

“Laut gabisa tidur hehe. Soalnya mau tidur sama ayah” Anak itu tersenyum lalu menaruh kepalanya di dekat dada bidang sang ayah.

“Dasar.. katanya gamau dibilang bocil, tapi kelakuan masih sebelas duabelas kayak bayik” Damar tertawa gemash sembari mengusak rambut lembut milik Laut.

Hening menemani sentuhan halus tangan Damar pada kening Laut, hingga suara Laut membuyarkan ketenangan itu.

“Ayah, makasih ya udah jadi ayah terbaikkkk untuk Laut. Laut senang, senang sekali punya ayah dalam hidup Laut. Gimanapun keadaannya nanti, jangan pernah tinggalin Laut ya, yah? Laut gamau kehilangan lagi..”


Sea